Rasa Manis & Kualitas Premium

Salak Gula Pasir Pupuan dikenal karena rasa manisnya yang alami, teksturnya yang renyah, dan aroma segarnya. Dibudidayakan dan dikembangkan di Br Anggasari desa Munduktemu ,Pupuan, Tabanan, Bali, buah ini menjadi simbol kemurnian rasa dan keaslian alam.

Kualitas Terbaik

Bibit unggul ditanam di musim hujan awal agar pertumbuhan optimal, dengan jarak tanam yang tepat untuk sinar matahari dan sirkulasi udara.

Perawatan

Perawatan dilakukan secara baik dan teratur, pengendalian hama terpadu, serta pemangkasan rutin agar buah tetap berkualitas.

Pemetikan

Dipetik manual saat buah mencapai kematangan sempurna. Disortir dan dikemas langsung untuk mempertahankan kesegarannya.

Produk Salak Gula Pasir

We offer a complete education pathway focusing on character development, and future readiness.

Order Salak Grosir

Ekspor Salak Gula

Big Order Salak Gula

Sejarah Salak Gula Pasir Made Adi

Salak gula pasir merupakan salah satu varietas salak asli Bali yang terkenal dengan rasa manis dan teksturnya yang renyah. Sesuai dengan namanya, buah ini memiliki tingkat kemanisan layaknya gula pasir, sehingga digemari oleh berbagai kalangan.

Awalnya, salak gula pasir hanya ditemukan di Kabupaten Karangasem. Namun, pada tahun 1999, almarhum Bapak Wayan Duduk mengembangkan varietas ini di Banjar Anggasari Kaja, Desa Munduktemu, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan. Bibit salak ia beli langsung dari Karangasem, lalu ditanam di lahan seluas 1 hektar dengan jumlah 2.500 pohon, jarak tanam 3 x 3 meter, dan setiap titik ditanami 2 pohon.

Langkah Bapak Wayan ini menjadi inspirasi bagi para petani lain di sekitarnya. Hasilnya, perkembangan salak gula pasir di Anggasari meningkat pesat. Sekitar empat tahun kemudian, tepatnya tahun 2003, pohon-pohon tersebut mulai berbuah dengan kualitas yang sama baiknya seperti induknya. Dari tahun 2003 hingga 2005, hasil panen dimanfaatkan sebagai bibit baru, sehingga semakin banyak masyarakat Anggasari yang ikut menanamnya.

Pada Januari 2005, Anggasari menggelar panen raya salak gula pasir, dengan Toko Buah Moena Fresh sebagai mitra pemasaran pertama. Setahun berikutnya, salah satu anak Bapak Wayan, yaitu Made Adi, mulai memasarkan salak gula pasir melalui toko keluarga di Denpasar bernama Toko Salak Gula Pasir. Permintaan terus meningkat, hingga salak dari Anggasari dipasok ke berbagai toko modern seperti Tiara Dewata, pusat oleh-oleh, dan sejumlah toko buah di Denpasar.

Pada tahun 2010, Made Adi sempat berkarier di dunia perbankan hingga 2018. Setelah Bapak Wayan wafat, dengan dorongan keluarga dan sahabat, ia memutuskan berhenti dari pekerjaannya dan fokus menjadi wirausaha. Ia mendirikan usaha dengan nama UD Agung Fresh Fruits, meneruskan nama usaha keluarga sebelumnya. Salak gula pasir mulai dipasarkan lebih luas, termasuk melalui media sosial seperti Facebook dan Instagram. Penjualan juga dilakukan secara langsung ke Denpasar dan Tabanan.

Langkah ini membuahkan hasil positif. Pada tahun 2018, Made Adi melakukan pengiriman perdana salak gula pasir ke Jakarta sebanyak 100 kg dengan kemasan jaring 1 kg. Momentum tersebut menjadi titik awal dikenal lebih luasnya salak gula pasir di luar Bali. Di bulan Desember 2018, lahirlah merek Salak Gula Pasir Made Adi yang menjadi tonggak baru perjalanan bisnis ini.

Tahun 2020 menjadi tantangan besar karena pandemi Covid-19. Banyak anak muda yang sebelumnya bekerja di sektor pariwisata beralih menjadi pedagang salak, sehingga persaingan semakin ketat. Namun, dengan kerja keras dan strategi pemasaran yang konsisten, Salak Gula Pasir Made Adi tetap bertahan.

Puncaknya, pada tahun 2023, usaha ini mendapatkan kesempatan ekspor perdana ke Tiongkok dan beberapa negara lain. Kesempatan ini terwujud berkat dukungan dan kerja sama dengan PT Bali Organik Subak (BOS) yang dipimpin Bapak Agung Wedhatama. Hingga kini, di tahun 2025, kerja sama tersebut masih berjalan dengan baik, membawa salak gula pasir semakin dikenal hingga ke pasar internasional.

Kontak

Hubungi Kami

Kami siap membantu Anda dengan pertanyaan atau permintaan informasi lebih lanjut.

Lokasi

Anggasari, Munduk Temu, Kabupaten Tabanan, Bali